Pesta Pertobatan Santo Paulus
Seluruh hidup Santo Paulus dapat dijelaskan dalam satu pengalaman — pertemuannya dengan Yesus di jalan menuju Damaskus. Dalam sekejap, dia melihat bahwa semua semangat dari kepribadiannya yang dinamis telah terbuang percuma, seperti kekuatan seorang petinju yang berayun liar. Mungkin dia belum pernah melihat Yesus, yang hanya beberapa tahun lebih tua. Tetapi dia telah memperoleh kebencian seorang fanatik terhadap semua yang Yesus perjuangkan, ketika dia mulai mengganggu Gereja: “… memasuki rumah demi rumah dan menyeret keluar pria dan wanita, dia menyerahkan mereka untuk dipenjarakan” (Kisah Para Rasul 8: 3b). Sekarang dia sendiri “dimasuki,” dirasuki, semua energinya dimanfaatkan untuk satu tujuan — menjadi hamba Kristus dalam pelayanan rekonsiliasi, sebuah alat untuk membantu orang lain mengalami satu Juruselamat.
Satu kalimat menentukan teologinya: "Akulah Yesus, yang kamu aniaya" (Kis 9: 5b). Yesus secara misterius diidentifikasikan dengan orang-orang — kelompok orang yang penuh kasih yang Saul telah berlarian seperti penjahat. Yesus, dia melihat, adalah penggenapan misterius dari semua yang dia kejar secara membabi buta.
Sejak saat itu, satu-satunya pekerjaannya adalah “mempersembahkan semua orang dengan sempurna di dalam Kristus. Untuk inilah aku bekerja dan berjuang, sesuai dengan pelaksanaan kuasanya yang bekerja dalam diriku ”(Kolose 1: 28b-29). “Karena Injil kami tidak datang kepadamu dengan perkataan saja, tetapi juga dalam kuasa dan dalam Roh Kudus dan [dengan] banyak keyakinan” (1 Tesalonika 1: 5a).
Hidup Paulus menjadi pemberitaan yang tak kenal lelah dan hidup dari pesan salib: Orang Kristen mati secara baptisan bagi dosa dan dikuburkan bersama Kristus; mereka mati bagi semua yang berdosa dan tidak ditebus di dunia. Mereka dibuat menjadi ciptaan baru, sudah berbagi kemenangan Kristus dan suatu hari bangkit dari kematian seperti dia. Melalui kebangkitan ini Kristus Bapa mencurahkan Roh ke atas mereka, membuat mereka benar-benar baru.
Jadi pesan besar Paulus kepada dunia adalah: Anda diselamatkan sepenuhnya oleh Tuhan, bukan oleh apapun yang dapat Anda lakukan. Iman yang menyelamatkan adalah anugerah dari komitmen yang total, gratis, pribadi dan penuh kasih kepada Kristus, sebuah komitmen yang kemudian menghasilkan buah dalam lebih banyak “pekerjaan” daripada yang dapat direnungkan oleh Hukum.